Tahukah Anda bahwa saat ini Australia mengalami krisis properti? Jumlah properti yang dapat ditinggali terlalu sedikit. Sementara, kebutuhan hunian terus meningkat. Inilah mengapa sekarang saat paling tepat untuk berinvestasi.
Krisis Properti di Australia
Estates.id – Saat ini, angka imigrasi di Australia sudah kembali pulih seperti prapandemi. Diperkirakan jumlah imigran yang datang ke Australia dapat mencapai 235.000 orang dalam setahun. Jumlah ini didominasi oleh pekerja dan mahasiswa.
Pemerintah Australia juga meningkatkan kuota imigrasi permanen menjadi 195.000 hingga Juni 2023. Mereka, seperti penduduk Australia lainnya, membutuhkan tempat tinggal. Sayangnya, jumlah hunian tak sebanding dengan jumlah calon penghuninya. Australia sedang mengalami krisis properti.
Salah satu alasan yang menyebabkan krisis properti adalah mahalnya biaya bahan bangunan di Australia. Ini adalah dampak dari pandemi. Hal ini menyebabkan banyak pengembang kesulitan untuk melakukan pembangunan. Akibatnya, pengembang hanya melakukan pembangunan ketika ada permintaan. Sehingga, stok properti menjadi terbatas.
Alasan lain adalah karena keterbatasan lahan. Lahan di perkotaan semakin sempit untuk membangun tempat tinggal. Akibatnya, pembangunan pun bergeser ke wilayah pinggiran. Pertumbuhan penduduk juga berperan dalam kelangkaan properti.
Selain itu pandemi juga mengubah gaya hidup sebagian warga Australia. Mereka tak lagi senang tinggal bersama-sama dalam satu properti. Mereka lebih senang tinggal terpisah agar memiliki ruang lebih. Faktor utamanya adalah kesehatan. Beberapa anggota keluarga juga memilih tinggal terpisah dari orang tuanya. Inilah faktor lain yang membuat persaingan untuk mendapatkan hunian sewa semakin ketat.
Hal ini menyebabkan angka sewa meningkat. Secara nasional, biaya sewa rata-rata naik hingga 6,7%. Artinya, per minggu, biaya sewa properti mencapai $495. Di wilayah ibu kota biaya sewa bahkan mencapai 9,3%. Contohnya adalah di Melbourne dan Sydney.
Data menunjukkan bahwa biaya sewa properti di Melbourne meningkat hingga 20% dalam 12 bulan saja. Vacancy rate juga menjadi semakin rendah. Bahkan orang-orang terpaksa memperebutkan properti yang tersisa untuk disewa.
Baca juga: Bagaimana Cara Mendapatkan Pinjaman Untuk Membeli Properti Di Australia?
Saat Paling Tepat untuk Berinvestasi
Tahukah Anda, jika memutuskan untuk berinvestasi properti saat ini, potensi rental yield adalah 4–5% per tahun? Rental yield adalah selisih antara pendapatan yang Anda raih dari menyewakan properti dikurangi biaya investasi. Semakin besar rental yield, artinya semakin besar cash flow yang dapat Anda raih. Return dari investasi Anda semakin tinggi!
Rental yield adalah hal yang penting bagi investor properti seperti Anda. Dengan mengetahui rental yield, Anda mengetahui potensi return dari investasi yang Anda lakukan. Anda juga dapat mengetahui apakah jumlahnya sudah sesuai dengan tujuan investasi secara keseluruhan.
Perlu Anda ketahui bahwa rental yield juga bergantung pada lokasi properti. Properti dengan rental yield yang tinggi akan membuat cash flow Anda stabil. Namun, jika Anda memilih properti dengan rental yield lebih rendah, Anda berpotensi mendapatkan capital gain lebih besar. Pilihan ada di tangan Anda. Tergantung, mana strategi investasi properti yang cocok untuk Anda.
Pastikan Anda tak membuang kesempatan untuk berinvestasi sekarang. Selama jumlah permintaan jauh lebih tinggi dibanding jumlah persediaan, Anda berpeluang untung besar! Untuk kebutuhan investasi properti Anda, hubungi estates.id saja.